Minggu, 26 April 2015

ADITYA KHALIFAH PERDANA

hari minggu jadwal seluruh anggota papa harus stay di rumah dengan alasan hari minggu adalah HARI KELUARGA ada yang keluar semua harus ikut. terpaksa saya ngajak papa mama ade ade ikut dengan saya tempat yang hanya ingin ku datangi sendiri. awalnya aku minta izin sama papa mau ke suatu tempat tapi papa melarang karna aku ngga ngasih tau tempat tujuanku itu, katanya itu hanya alasanku ingin hangout bareng teman temanku. "kalau papa ngga percaya ikut aja" kataku. "oke papa mama ade ade semuanya ikut" balas papa. kami pun siap siap untuk jalan. ketika di jalan papa berkata "karna ini tujuan rahasia ria, skrng ria yang bawa mobilnya" "ngga ah orang baru kemarin lusa bisa bawa mobil masa udah di suruh bawa mana sim belum ada ntar kalau di tilang polisi gimana?" jawabku "kamu lupa siapa papa? ngga usah banyak alasan sana gih cepettann" sambil ngebukain pintu mobil buatku. Ketika sampai di TPU mama sontak kaget "ngapain kita kekuburan??" "kakak ih seremmm tau" celetuk adikku. "ikut aja kan kalian mau tau tujuan aku!" kataku. sebuah makam yang sudah usang di penuhi dengan rumput rumput liar dengan batu nisan bernama ADITYA KHALIFAH PERDANA."ini kuburan adit?" papa kaget dan bertanya padaku. "iya pa ini makam adit, adit yang dulu kalian buang!" sontak semuanya hening dan semakin haru. adikku bertanya "kakak adit itu siapa?" adit itu kakak kamu juga, jauh sebelum kamu dilahirkan dia sudah dilahirkan setelah kakak, mamah menitipkannya di panti asuhan karna adit menderita down syndrome. "suatu hari aku mendengar percakapan mama dengan ibu panti aku mendengar semua percakapan mereka tentang penyakit adit, ternyata mama udah tau penyakit adit bukan hanya down syndrome tapi kanker otak saran bu panti adit di rawat oleh orang tuanya saja tpi dengan beribu alasan mama menolak, mulai saat itu kaka selalu menengok adit di panti, sampai nafas terakhir adit pun kakak selalu ada di samping adit, tapi mama? papa? ngga pernah nganggap adit sebagai anak mereka, hanya karna adit tidak mempunya kesempurnaan mental" jawabku dengan linangan air mata "maafin papa dan mama nak" kata mamaku dengan berlinang air mata sambil memeluk batu nisan adit. "percuma ma, buka adit yang kecewa tpi aku" kataku lagi. "hari sudah gelap pa aku mau pulang besok kuliah pagi" jawabku sambil berlari kemobil. di jalan pulang kami tidak pernah mngeluarkan satupun kata mungkin mama sama papa sudah merasa bersalah atas semuanya. akhirnya aku lega bisa mengeluarkan kekesalan dan kekecewaanku terhadap mama papaku. yaTuhan semoga hal ini tidak terjadi lagi untuk orang lain. TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar